Proses pendaftaran calon gubernur dan wakil
gubernur untuk mengikuti Pilkada DKI tahun 2017 telah berakhir. Tiga
pasang calon secara resmi mendaftar ke kantor KPU DKI mulai dari tanggal
21-23 September.
Mereka terdiri dari pasangan Basuki Tjahaja “Ahok” Purnama dan Djarot
Saiful Hidayat, Agus Harimurti dan Sylviana Murni serta Anies Baswedan
dan Sandiaga Uno. Pasangan Ahok dan Djarot yang diusung 4 partai politik
mendaftar ke KPU DKI pada Rabu siang, 21 September.
Sehari sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan secara resmi
memberikan restunya untuk mendukung calon pasangan petahana tersebut.
Politisi PDIP, Charles Honoris menyebut elektabilitas pasangan
tersebut yang tinggi menjadi salah satu alasan Ketua Umum PDIP, Megawati
mendukung Ahok-Djarot.
“Lembaga survei juga menyebutkan 80 persen konstituen PDIP mendukung
pasangan Ahok-Djarot. Saya kira itu juga menjadi pertimbangan,” ujar
Charles.
Hal lainnya, menurut dia, karena Ahok dan Djarot merupakan produk
PDIP. Ahok sudah diusung oleh partai berlambang moncong putih itu
bersama Joko Widodo dalam Pilkada 2012. Untuk memastikan proses
pendaftaran berjalan lancar, Megawati ikut mendampingi calon pasangan
petahana itu mendaftar ke kantor KPU DKI pada Rabu kemarin.
Pasangan kedua yang tiba di kantor KPU DKI adalah Agus Harimurti dan
Sylviana Murni. Mereka tiba sekitar pukul 19:10 WIB pada Jumat, 23
September. Pagi harinya, mereka mengurus pengunduran diri ke atasan
masing-masing.
Agus yang merupakan perwira aktif TNI menyerahkan surat pengunduran
diri kepada atasannya di Mabes TNI Angkatan Darat. Sedangkan, Sylvi
mengajukan pengunduran diri kepada atasannya Gubernur DKI, Ahok. Hal itu
lantaran sebelumnya Sylvi menjabat sebagai Deputi Gubernur bidang
kebudayaan dan pariwisata.
Nama pasangan ini diumumkan di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat dini hari setelah melalui rapat
konsolidasi marathon. Publik sempat terkejut ketika mengetahui nama
putra sulung SBY yang diajukan sebagai calon gubernur.
Namun, keputusan itu tetap didukung oleh empat partai pengusung yang menamakan diri koalisi kekeluargaan.
Kepada media, Agus mengaku keputusan yang diambilnya tidak mudah.
“Hari ini hari yang panjang dan tidak mudah tapi bersejarah dalam
perjalanan hidup saya. Tepat pukul 01:00 saya harus menentukan pilihan
dan mengambil keputusan apakah saya tetap menjalani karir di militer
atau menjalani pengabdian di lingkungan yang berbeda,” tutur Agus di
Wisma Proklamasi yang menjadi posko pemenangan pada Jumat malam, 23
September.
Agus mengaku waktu yang dia miliki untuk menjawab apakah bersedia
menerima tawaran menjadi cagub sangat mepet. Sebab, dia baru saja
kembali dari Darwin, Australia untuk membawa pasukan dalam latihan
bersama antara TNI AD dan Angkatan Darat Negeri Kanguru.
Pasangan terakhir yang tiba di kantor KPU DKI yakni Anies Baswedan
dan Sandiaga Uno. Keduanya tiba sekitar pukul 21:30 WIB. Sebelum
menjejakkan kaki di kantor KPU DKI, Ketua Umum Gerindra, Prabowo
Subianto, mengumumkan secara resmi pasangan calon itu kepada publik.
“Setelah proses rembuk yang cukup panjang, kami menetapkan Anies
Baswedan sebagai calon gubernur DKI,” ujar Prabowo yang didampingi
petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketika mendeklarasikan keduanya
di kediaman pribadi di Jalan Kertanegara.
Sementara, dalam pemberian keterangan pers, Anies dan Sandiaga
berjanji akan berkomitmen untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih baik.
Anies yang sebelumnya sempat menjadi Menteri Pendidikan ke depan dia
ingin menjadi warga DKI juga lebih bahagia.
“Kami berdua memastikan bahwa Pilkada DKI adalah pilkada
menyenangkan, bukan sesuatu yang menegangkan atau bertempur. Tetapi,
suasana yang menghadirkan kebahagiaan,” ujar Anies usai resmi mendaftar
ke kantor KPU DKI.
Ketua KPU DKI, Sumarno, mengatakan dari berkas ketiga pasang calon,
hanya berkas milik pasangan Ahok-Djarot yang belum lengkap. Sementara,
berkas Agus-Sylvi dan Anies-Sandi dinyatakan lengkap.
“Dokumen persyaratan pencalonan (dua pasang calon) sudah diperiksa lengkap dan dinyatakan benar,” ujar Sumarno.
Staf ahli pasangan Ahok-Djarot kemudian melengkapi kekurangan berkas
pada Jumat siang. Sementara, dalam berkas syarat pencalonan yang telah
diserahkan pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi terdiri antara lain surat
kesepakatan gabungan partai politik, surat pernyataan kesepakatan
antara gabungan partai politik dan bakal calon, surat kesepakatan
gabungan partai politik meneruskan pencalonan sampai tahapan selesai.
Sementara, khusus untuk pasangan Agus-Sylvi, juga melampirkan surat
pernyataan bersedia mengundurkan diri dari jabatan atau tugas di
pemerintahan.
Namun, Sumarno mengatakan masih ada pemeriksaan terhadap berkas
syarat-syarat calon untuk memastikan kelengkapan dokumen tentang bakal
calon.
"Sedangkan, berkas persyaratan calon akan kami verifikasi, kami periksa hingga 29 September 2016," kata dia.
Jika dari hasil verifikasi berkas syarat ditemukan ada kekurangan
dokumen, maka KPU DKI akan menyampaikan kepada pasangan calon pada 30
September. Mereka diberi kesempatan untuk melengkapi dokumen persyaratan
pada periode 30 September hingga 4 Oktober.
0 komentar:
Post a Comment